Militer Amerika Serikat (AS) meminta maaf atas serangan pesawat tak berawak di Kabul bulan lalu, yang menewaskan sebanyak 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak. Militer menyebut serangan itu sebagai kesalahan tragis.
Ribuan warga Afghanistan yang berharap untuk melarikan diri dari rezim Taliban yang masuk terputus dari bandara Kabul bulan lalu, banyak yang mulai mencari cara alternatif untuk melarikan diri.